Matic Pustaka. Warung hidup di pekarangan rumahku.
Sebagian tanaman sayur dengan media pollybag |
Banyak sebagian orang memilih untuk pergi berbelanja ke pasar atau warung memenuhi kebutuhan dapurnya, terlebih kalau melihat isi dapur belum ada sajian makanan. Kebutuhan makanan dalam sehari semalam setiap keluarga sangatlah berbeda-beda, mulai dari kebutuhan asupan gizi standar hingga mengikuti gaya dan pola hidup masyarakat. Jika kita makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan pola hidup sehat, tentunya harus menyesuaikan dengan pola makan (diet) sehat bagi tubuh. Namun sebaliknya, jika kita hanya mengikuti gaya hidup yang beredar di masyarakat semisal keinginan berlebih hanya untuk mencoba menu masakan baru, yang nilai gizinya belum tentu bisa membantu meningkatkan kesehatan tubuh, lebih baik itu dihindari saja. Karena selain tidak baik bagi kesehatan, tentunya akan berdampak buruk juga bagi sisi ekonomisnya.
Nah, berikut ada sebuah kisah kecil yang berasal dari salah satu keluarga dengan menerapkan pola hidup sederhana memanfaatkan ruang di lingkungannya membuat warwarung hidup. Sesuai dengan namanya, warung hidup merupakan tempat di mana berisi berbagai jenis tanaman yang biasa dijual di warung. Layaknya seperti warung pada umumnya yaitu menjual beraneka macam kebutuhan manusia, khusunya kebutuhan pokok.
Di sini kebih khusus isi dari pada warung hidup itu sendiri adalah macam-macam tanaman sayuran, bumbu dapur, dan buah-buahan. Untuk menunjang kebutuhan hidup keluarga dalam hal makanan sehari-hari, sayuran sangat penting bagi kelangsungan nutrisi tubuh. Ada banyak kandungan gizi dalam setiap jenis sayuran.
Bayam
Bayam jenis gajah |
Dewasa ini sudah banyak yang membudidayakan tanaman bayam di pekarangan rumah. Karena teknik budidaya yang dirasa simple, dan sangat membantu ketika kita inginkan sayuran segar hasil dari proses tanam sendiri, bayam juga tergolong tanaman tahan lama. Artinya, dalam beberapa tahun masih bisa bertahan hidup asalkan telaten dalam menyirami. Bayam jenis ini biasa orang di daerah kami menyebutnya bayam gajah. Mungkin karena bentuk batangnya yang bisa membesar seperti pohon kayu, sehingga disebutlah jenis bayam gajah. Untuk bayam jenis ini, jika kita petik dengan cara dipotong bagian ujungnya, maka akan tumbuh tunas baru yang dikemudian hari bisa kita petik lagi, begitu seterusnya sampai berusia lama.
Selain jenis bayam gajah, ada juga bayam dengan istilah bayam jabut (cabut:red). Dinamakan bayam jabut karena sesuai dengan cara petik/panen yaitu dengan jalan dijabut/dicabut. Untuk memudahkan dalam menyebutnya, maka istilah diambil dari cara memetiknya. Dari kedua jenis bayam di atas, ada lagi jenis bayam merah. Yang informasinya jenis bayam ini memiliki nilai gizi lebih baik/tinggi dibandingkan dengan kedua jenis bayam sebelumnya. Walaupun sama-sama tanaman bayam, ternyata memiliki perbedaan kandungan nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. (Cari data tentang kandungan nilai gizi).
Bayam sangat mudah diolah untuk dikonsumsi semua orang. Secara sederhananya, petik daun bayam atau pupus bayam bagian ujung kemudian dicuci dengan air bersih, diutamakan air mengalir selanjutnya rebus dalam waktu antara 5-10 menitan bayam yang sudah dicuci bersih tadi, sambil dibolak-balik sebentar ambil beberapa potong untuk dicoba apakah sudah lunak atau masih keras dan angkat lalu tiriskan. Akan lebih baik jika setelah diangkat kemudian direndam dalam air bersih, tujuannya agar terjaga dari mblotong. Bayam sudah bisa dinikmati sebagai kuluban/cowelan sambal terasi maupun sambal lainnya sesuai selera kita. Sangat mudah dan sederhana bukan??
Posting Komentar