Matic Pustaka.
DONGENG ISTANA PASIR
DONGENG ISTANA PASIR
Ulang tahun Luna |
Luna, saudara Oki datang berlibur ke
rumah Oki. Luna adalah seorang penyihir cilik. Wajahnya cantik. "Ki, besok
aku berulang tahun. Itu sebabnya aku kesini. Aku ingin merayakannya
disini." ujar Luna.
Wah, Oki pusing juga. Ia lalu berjalan ke pantai, sambil mencari ide. "Apa
yang harus kulakukan untuk memeriahkan ulang tahun Luna?" pikir Oki sambil
bermain pasir. Tanpa disadari, ia membuat sebuah istana dari pasir.
"Wah bagus sekali istana pasirmu?" ujar Luna yang tiba-tiba muncul.
"Andai aku putri raja, tentu ulang tahunku dirayakan di istana.
Asyik,ya!" Luna mengkhayal. "Ah aku ada akal!" gumam Oki
seketika.
Oki lalu menemui Nirmala. Ia membisikkan sesuatu. "Oooo.... beres,
Ki!" ujar Nirmala sambil tersenyum lebar. "Eh itu pak Dobleh! Kau
juga bisa minta tolong padanya untuk membuat makanan!" saran Nirmala.
Oki lega karena pak Dobleh tak menolak permintaannya. "Akan kubuatkan
makanan yang enak untuk pesta saudaramu!" janji pak Dobleh. Kini Oki
mengundang teman-teman kurcacinya untuk datang ke pesta Luna.
Esoknya, pagi-pagi sekali Oki dan Nirmala ke pantai. Oki kembali membuat istana
dari pasir. Lalu, "sim salabim!" Nirmala menyulap istana pasir itu
menjadi istana betulan. Indah dan megah. "Wah Luna pasti senang!"
seru Oki riang.
Wuah, lihatlah! Meriah sekali pesta ulang tahun Luna. Pak Dobleh menghidangkan
makanan lezat di atas cangkang-cangkang kerang. Kurcaci-kurcaci datang membawa
hadiah. Ratu bidadari pun datang. Ia menghadiahi Luna sebuah mahkota mungil.
Hmmm... Luna jadi seperti putri raja kan? "Terima kasih, semuanya! Ini
pesta ulang tahunku yang paling meriah!" gumam Luna bahagia.
Posting Komentar